Kamis, 08 Oktober 2015

Melahirkan di Dalam Air

Melahirkan didalam air sudah banyak yang memilih karena mengingat banyak keuntungan melahirkan di dalam air yang didapat. Melahirkan telah banyak dipraktekkan di negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan New Zealand. Di Indonesia persalinan dengan menggunakan metode melahirkan didalam air ini masih baru dan mulai banyak dipilih ibu-ibu untuk melahirkan bayinya. Penelitian menyebutkan, bila prosedur dan tahapan pelaksanaan dari metode ini dilaksanakan dengan baik di lakukan oleh dokter dan bidan yang sudah terlatih dan kompeten, maka resiko  yang akan terjadi pada ibu dan bayi dapat dikurangi. Perkembangan water birth di Bali pun semakin maju dan berkembang. 
Saat proses melahiran hal yang paling tidak menyenangkan dirasakan yaitu nyeri persalinan. Berbagai keuntungan melahirkan didalam air bagi ibu dan bayi merupakan daya tarik dari metode ini yang penggunaannya di dukung oleh adanya beberapa penelitian klinik. A Cochrane Systemic review mendukung pendapat bahwa berendam dalam air selama persalinan kala I akan dapat mengurangi penggunaan analgesik dan rasa nyeri pada ibu bersalin, tanpa hal yang merugikan dalam durasi persalinan, luaran bayi dan persalinan operatif, kecemasan yang terjadi selama persalinan berkurang, dan pemendekan fase persalinan. secara teknis melahirkan dalam air pada dasarnya sama seperti melahirkan normal, proses dan prosedurnya sama, hanya tempatnya yang berbeda. Nyeri persalinan berkurang disebabkan ibu berendam dalam air hangat yang membuat rileks dan nyaman sehingga rasa sakit dan stres akan berkurang. Keuntungan melahirkan di dalam air bukan hanya terdapat pada ibu melainkan juga terdapat pada bayi yang akan dilahirkan seperti saat kepala bayi masuk ke jalan lahir, dimana persalinan akan menjadi lebih mudah.Air hangat dapat mengurangi ketegangan perineum dan memberi rasa nyaman bagi ibu dan bayi, sehingga bayi lahir kurang mendapatkan trauma (oleh karena adanya efek dapat melenturkan dan meregangkan jaringan perineum dan vulva) dibandingkan pada persalinan air dingin dan tempat bersalin umumnya. Air hangat juga dengan suhu yang tepat suasananya menyerupai lingkungan intrauterin sehingga memudahkan transisi dari jalan lahir ke dunia luar.  Bayi yang lahir di dalam air tidak segera menangis, bayi tampak menjadi tenang. Bayi tidak tenggelam jika dilahirkan di air, karena selama kehamilan bayi hidup dalam lingkungan air (amnion) sampai terjadi transisi persalinan dari uterus ke permukaan air. Demikian pula masalah lilitan tali pusat di leher, tidak menjadi masalah, sepanjang tidak ada deselerasi denyut jantung bayi (yang menunjukkan fetal distress) sebagai akibat ketatnya belitan tali pusat di leher.
Pada prinsipnya melahirkan di air sama saja dengan melahirkan normal, yang membedakan hanya medianya. Malah proses melahirkan di air lebih cepat dibanding melahirkan normal, hanya memakan waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam. Suhu air yang hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek. Jadi terdapat banyak keuntungan melahirkan di dalam air dan tidak berbahaya bagi ibu dan bayi bahkan lebih membantu selama proses persalinan.